Kopi Pagi (1)

Belanja pun Harus Dicurigai

Suatu hari, seorang home-staff KBRI yang baru pertama kali datang ke Arab saudi “diwajibkan” berbelanja. Memang home-staff baru selalu difasilitasi segepok uang Riyal untuk membeli barang-barang kebutuhan rumah tangga agar rumah barunya tidak lagi kosong melompong. Pikir punya pikir, demi menghemat tenaga dan transportasi, maka home-staff ini lebih baik belanja dalam satu waktu dan satu tempat saja. Itulah mengapa home staff ini segera memutuskan untuk ke Euromarche, supermarket besar di Riyadh.

Di Euromarche, sejumlah barang pun segera dikumpulkannya dalam keranjang belanja. Mesin cuci dan setrika pun tidak ketinggalan. Alhasil, setelah ditotal, jumlahnya menjadi besar, di atas 2.000 Riyal.

Home staff ini pun kemudian ditanya oleh kasir yang notabene orang Arab. Penasaran rupanya.

“Anda sopir kan?” tanya kasir tersebut dengan pandangan penuh curiga, seraya menerima uang riyal dari home-staff tersebut.

Tidak hanya sampai pada pertanyaan dan pandangan curiga, sampai-sampai lembaran-lembaran 500an Riyal yang diulurkan si home-staff ini disobek sedikit oleh kasir tersebut untuk mengetahui keasliannya.

Duh! ternyata image mereka terhadap orang Indonesia adalah sekedar sopir dan pembantu rumah tangga!  Dunia… oh, dunia…