Archive for Mei, 2008

Serba-serbi (4)

Mei 30, 2008

Drs. Hartono Sukimin, pelaksana lapangan UT wilayah Arab Saudi, beserta perangkatnya, Nur Misni, super sibuk menyiapkan acara ujian semester bagi mahasiswa UT. Rapat pun digelar dan ruang sekolah pun harus disiapkan. Ya, ujian kali ini berbeda dengan sistem ujian sebelumnya. Peraturan yang lebih ketat diberlakukan bagi mahasiswa peserta ujian. Alhasil, di bulan Mei 2008 ini ujian dapat serentak dilakukan dengan sukses di lima daerah di Arab Saudi pada tanggal 9 dan 16 Mei. Kali ini peserta ujian UT tercatat sejumlah 105 mahasiswa; Riyadh 32, Mekkah 8, Jeddah 11, Madinah 21, Khobar 18 dan Hail 11, dan Abu Dhabi – UAE 4 mahasiswa. Baginya, kesuksesan dalam pelaksanaan ujian ini merupakan karunia tersediri, karena hal ini merupakan tanggung jawab yang harus diemban demi terjaganya kualitas program Universitas Terbuka.

Menyinggung tentang jumlah mahasiswa yang dalam waktu dekat ini lulus, Guru IPA Sekolah Indonesia Riyadh ini pun menyampaikan bahwa ada 6 calon sarjana yang dalam waktu dekat ini selesai studinya, 3 dari Madinah, 1 Jeddah, serta 2 dari Riyadh, dengan program studi manajemen serta ilmu pemerintahan.

Komentar foto: Pengurus dan sebagian mahasiswa UT yang mengikuti briefing sebelum pelaksanaan ujian, berfoto untuk Buletin PENA di Sekolah Indonesia Riyadh.

Komentar foto: Suasana pelaksanaan ujian semester mahasiswa UT.

Serba-serbi (2)

Mei 30, 2008

Malam Keakraban Ala Peserta Kursus Bahasa Indonesia.

Masih ingat orang-orang Arab peserta kursus bahasa Indonesia di Sekolah Indonesia Riyadh? Ya, mereka pada tanggal 3 April 2008 menyelenggarakan malam keakraban di halaman Sekolah Indonesia Riyadh. Malam keakraban ini dimulai dari lepas shalat Isya. Ada lebih dari sepuluh siswa peserta kursus beramah-tamah dengan sejumlah guru di halaman Sekolah Indonesia Riyadh, perwakilan dari Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI-Riyadh, serta tiga orang mahasiswa King Saud University. Hidangan untuk obrolan santai pun tersedia, dari makanan khas Arab, korma, dan “turkish sweets” serta tidak tertinggal minuman teh dan kopi Arab. Abdul Aziz, pun telah sibuk sedari awal menyiapkan sebagian makanan yang harus dikeluarkan untuk teman minum. Sesekali forum mengomentari tayangan video yang menggambarkan indahnya alam Indonesia. “Saya pernah ke Jakarta…” atau sesekali “Saya pernah ke Bogor…” Demikian siswa kursus pun mengenang bagaimana indahnya alam Indonesia. Di mata mereka, Indonesia bukanlah negeri miskin dengan banyak TKW dan sopir, melainkan Indonesia adalah negeri indah, dengan keramahan khas masyarakat Indonesia, yang membuat hati setiap orang asing yang mengunjungi Indonesia rindu untuk kembali. Sekitar pukul sebelas malam pun acara makan malam dimulai. Hidangan khas Indonesia kini mengambil peran dan menarik perhatian orang Arab.
“Nah, yang ini pasangannya empek-empek”, Demikian disampaikan pakar empek-empek khas Palembang, Idrus Anang. Mereka pun orang arab mencicipi lezatnya menu Palembang serta sate kambing dan sate ayam yang tak kalah serunya dalam mengundang selera. “Wah asyik, di sana makan, di sini makan,” kata Abdul Latif, mahasiswa King Saud yang datang selepas pengajian bersama, tidak jauh dari lokasi sekolah. Iya, hati-hati lho… di sini banyak undangan yang potensial menggemukkan badan dengan cepat.

Iklan Kejar Paket A-B-C

Mei 30, 2008

Kelompok Belajar Paket A, B dan C Bagi Warga Negara Indonesia

Dalam upaya mencerdaskan putra-putri bangsa dan meningkatkan kualits sumber daya manusia Indonesai, Kelompok Belajar (Kejar) Paket A, B dan C, Arab Saudi, memberikan kesempatan untuk belajar bagi masyarakat Indonesia yang berdomisili di Arab Saudi yang pernah belajar di SD, SMP atau SMA, tetapi belum dapat menyelesaikannya melalui Kelompok Belajar Paket A, B dan C, baik Riyadh, Jeddah, Dammam atau Madinah.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 73 tahun 1991 dan SK mendikbud No 0131/U/1994, bahwa Paket A setara dengan SD, Paket B setara dengan SMP dan Paket C setara dengan SMA. Adapun masa belajar untuk ketiga program tersebut, sama dengan masa belajar di sekolah umum di Indonesia dan berijazah negeri.
Selanjutnya berdasarkan SK mendiknas Nomor 114/U/2001 telah ditetapkan diselenggarakannya Ujian Nasional untuk ketiga program paket tersebut pada akhir masa pendidikan warga belajar.

Persyaratan
Persyaratan untuk mengikuti program tersebut adalah sebagai berikut:
Mengisi formulir pendaftaran,
Melampirkan foto kopi ijazah dan atau rapor terakhir yang sudah dilegalisir atau surat keterangan dari sekolah asal,
Menyerahkan pasfoto terbaru ukuran 3 x 4 sebanyak 3 (tiga) lembar,
Membayar uang pendaftaran sebesar 100 SR,
Bersedia membayar iuran sebesar SR 50 perbulan,
Peserta Ujian Akhir baik paket A, B atau C, harus terdaftar dan belajar di Paket tersebut paling sedikit 1 tahun (tidak boleh mendaftar hanya untuk mengikuti ujian akhir saja),
Belajar secara mandiri atau berkelompok (dibawah bimbingan tutor) dan mentaati segala peraturan yang dikeluarkan oleh Pengelola Program Paket.

Informasi Pendaftaran
Pendaftaran dilakukan setiap hari kerja, serta hari Kamis dari pukul 10.00 – 12.00. Pendaftaran dapat dilakukan dengan menghubungi:

Riyadh:
Drs. M. Masykur Hasan, M.Si (Kepala Sekolah – Sekolah Indonesia Riyadh) – 01-4824814
Idrus Anang, Lc (Koordinator Program) – 01-4824814 / 0507423094
Jeddah:
Drs Arip Santosa, M.Pd (Kepala Sekolah – Sekolah Indonesia Jeddah) – 0503688079
Dammam/Al-Khobar:
Agus Pramana – 0507969473
Madinah Al-Munawarah:
Agus Syahroni – 0504342889

Jurnal Pendidikan (6)

Mei 30, 2008

TKW Indonesia: Bersyukur Aku bisa Melanjutkan Sekolah

Nasib baik bagi ketiga Tenaga Kerja Wanita (TKW) atau sekarang sering pula disebut Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT), Wulan, Lina dan Evi. Ketiganya merupakan siswa Kelompok Belajar Paket-C. Perlu disampaikan, bahwa Kelompok Belajar Paket ini diselenggarakan oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI-Riyadh untuk mengakomodasi mereka yang putus sekolah pendidikan formal, baik tingkat SD, SMP maupun SMA. Wulan, yang telah 4 tahun berada di Arab Saudi ini menceritakan bahwa ia mengetahui program Kejar Paket ini dari teman di Indonesia sewaktu ia pulang cuti. Merasa dorongan untuk melanjutkan belajar sangat kuat, ia pun menanyakan informasi perihal sekolah Kejar Paket ini ke KBRI. Dan gayung pun bersambut ketika harapannya untuk melanjutkan sekolah didukung oleh majikan.
Lain dengan Lina, yang “baru” dua setengah tahun di Arab Saudi, visanya bukanlah visa kerja, melainkan visa sekolah. Perlu diketahui pula, majikan Lina dan majikan Wulan adalah kakak-beradik.
Untuk itu, setiap kamis, mereka diberi kesempatan untuk belajar dari jam 8 pagi hingga jam 2 siang. Sopir majikan pun, warga Bangladesh, senantiasa mengantar mereka untuk belajar.
Ketika ditanya mengenai pembagian waktu kerja dan sekolah, Wulan menyampaikan bahwa ia merasa sulit untuk membagi waktu, karena bekerja hingga pukul 10 malam. Bahkan apabila ada tamu, bisa-bisa bekerja hingga pukul 12 malam.
“Paling Saya belajar waktu pagi, ketika majikan berangkat kerja dan anak-anak majikan sekolah,” ungkap Wulan, PLRT asal Kerawang ini. “Lagipula untuk sekolah kejar paket seperti ini tidak bisa setiap hari apabila ada kesulitan tidak bisa langsung bertanya pada guru.”
Ditanya mengenai harapan setelah sekolah Kejar Paket C, Lina menyampaikan bahwa majikan memberi peluang dua pilihan, bekerja di rumah sakit atau bekerja di kantor.
“Ya, masih belum tahu lah, yang penting belajar dulu…” ungkap Lina.
Memang tidak dapat dipungkiri, untuk pekerjaan-pekerjaan sektor formal diperlukan pula pendidikan formal. Program Kejar Paket ini merupakan satu alternatif yang dapat dipilih bagi masyarakat Indonesia yang hendak melanjutkan pendidikannya secara formal, baik yang telah putus SD, SMP maupun putus SMA. Biaya yang ditanggung pun sangat murah, hanya 50 SR perbulan. Berminat?

Jurnal Pendidikan (5)

Mei 30, 2008

Sang Motivator Itu bernama Indradjati Sidi

Dr. Ir. Indradjati Sidi, begitu nama lengkapnya. Menyempatkan diri berkunjung ke “negeri para lelaki” — Arab Saudi, diundang secara resmi oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI-Riyadh untuk berbicara dalam seminar di Riyadh pada tanggal 20 Maret 2008 tentang peran Mahasiswa Indonesia yang sekolah di luar negeri dalam pembangunan sekaligus sebagai asset bangsa di masa depan. Seminar yang dikunjungi oleh sebagian besar mahasiswa King Saud University dan Al-Imam Mohammad Bin Saud University menjadi menarik karena Pembicara tunggal seminar ini kaya akan pengalaman, baik semasa menjadi mahasiswa maupun semasa duduk dalam pemerintahan. Pak Indra, begitu sapaan akrabnya, menyampaikan dengan lugas bahwa mahasiswa yang memiliki kesempatan bersekolah di luar negeri merupakan asset bangsa yang sangat potensial. Asset ini, apabila dapat memanfaatkan peluang untuk membangun jaringan dan senantiasa berusaha bekerja dan terus bekerja menjadi yang terbaik, maka mereka akan dapat berperan dalam membangun Indonesia. Karena ada pula mahasiswa yang sekolah di luar negeri tidak menjadi asset bangsa, karena mereka hanya memikirkan bagaimana mereka lulus sekolah, keluarga mereka, tidak memikirkan dirinya sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Disampaikan pula, ketika mantan dirjen dikdasmen Republik Indonesia ini mengambil program pascasarjana di University of Illiois, Amerika Serikat, di bidang Teknik Sipil, teman dari Taiwan yang bersekolah di tempat yang sama menyampaikan bahwa orang Indonesia itu pemalas. “Hey Indra, there is no offense, Why are Indonesian people lazy?” ungkap Indra, menirukan temannya tersebut. Bak sebuat pecut, pertanyaan ini menjadi pemacu Indra untuk menampakkan citra orang Indonesia dengan sebaik-baiknya. Semua orang di Urbana Campaign, tempat dimana University of Illinois berada, pasti melihat seorang Indra sebagai bagian dari karakter bangsa Indonesia. “Ya, kita secara tidak langsung berperan sebagai duta bangsa. Dan itu melekat pada diri kita,” ungkap Indra, “Sehingga dengan modal seperti ini kita harus tampil semaksimal mungkin.” Hal lain yang disinggung dalam pemaparannya adalah tentang tanggung jawab moral kita kepada institusi, yang mengirim kita sekolah. “Tidak ada titik balik. There is a point of no return! Harus maju… harus berhasil… harus proaktif… Mau ditaruh ke mana muka kita nanti kalau pulang tanpa hasil?” Dari sisi sumber daya manusia maupun sumber daya alam, Indonesia tidak ada masalah. Potensi laut, agrikultur, pertambangan, sangat besar. Namun, yang menjadi masalah di sini adalah bahwa orang Indonesia tidak bisa mengubah potensi yang sangat besar menjadi kinerja. Indra mencontohkan dengan produksi Crude Palm Oil (CPO) yang notabene Indonesia adalah pengekspor CPO terbesar di dunia. “Coba lihat, kita hasilkan CPO, dan kita terbesar di dunia. Kita hanya jual sebagai CPO, bukan sebagai produk yang memiliki nilai lebih, seperti margarin, kosmetik dan lain-lainnya.” Demikian pula minyak bumi, Indonesia lebih senang dalam mengekspor minyak mentah, sehingga ketika minyak dunia naik, Indonesia pun dilanda kenaikan harga yang signifikan. “Hal ini terjadi karena orang Indonesia sejak awal tidak bekerja keras,” ungkap Indra menyampaikan bagaimana tipikal orang Indonesia di matanya. Dalam pembahasan keuntungan belajar di luar negeri, disampaikan Indra bahwa dampak positifnya adalah pengalaman dari sisi multikultural. “Mungkin dari segi kualitas, ada yang memiliki mutu lebih tinggi ketimbang universitas di Indonesia, ada juga yang lebih rendah. Namun pengalaman berdiskusi dengan orang asing, memahami kebudayaan orang asing, dan mengambil keputusan dalam kancah multikultural ini yang menjadi nilai lebih yang tidak akan didapatkan ketika seseorang bersekolah di Indonesia.” Indra pun berusaha mengungkap fakta sejarah, bahwa ada banyak tokoh Indonesia di tahun 1920an, seperti Mohammad Syafei yang telah mengenyam pendidikan dari Belanda, memunculkan ide-ide yang memperbaiki kondisi bangsa. Demikian pula ketika Institut Teknologi Bandung (ITB), institusi dimana dia bekerja sebagai dosen waktu itu menyampaikan bahwa di tahun 70an ITB masih sangat ortodoks. Namun, ketika banyak dosen yang diberangkatkan ke Purdue University, Ohayo University, University of Berkeley, dan lain-lainnya di bawah payung “Kentucky Contract”, di tahun 70an ITB berubah dengan pembaruan di bidang SKS, teknik pembelajaran, teknologi, dan banyak bidang lainnya. “Teman-teman lebih dari 70% merupakan alumni dari 200 institusi luar negeri, dan ini membawa suasana yang bagus,” ungkapnya. “Yang jadi menteri pun rata-rata sudah mengalami pendidikan di luar negeri.” Maka dari itu, ujarnya, potensi mahasiwa ini nantinya sangat besar. Tinggal bagaimana kita ciptakan situasi, belajar di sini namun akan kembali membangun Indonesia. Namun kata kuncinya adalah mengubah potensi menjadi kinerja, hanya dengan mengambil posisi dan bekerja keras, ketika lulus nanti, seseorang akan mampu menjadi bagian dari roda perubahan menuju Indonesia yang sejahtera. Karena hanya dengan kerja keras inilah, suatu bangsa akan maju. “Tidak ada bangsa lain yang hendak memajukan Indonesia. Bangsa Indonesia sendirilah menjadi satu-satunya bangsa yang memajukan negaranya. Tidak ada yang namanya big brother dalam cerita.” papar Indra. “Sebagai contoh, pinjaman bank dunia, atau pinjaman dari pemerintah Spanyol maupun Jepang, meski dengan nama pinjaman lunak, namun ujung-ujungnya, ternyata pinjaman tersebut hanyalah untuk menjalankan roda perekonomian negara pemberi pinjaman. Karena semua diatur oleh persyaratan yang sangat ketat, seperti belanja barang dan penggunaan tenaga kerja dari negara pemberi pinjaman. “Meski bunganya kecil, namun ketika Indonesia jadi meminjam, ada commitment fee, ketika tandatangan kontrak, ada front-end fee. Begitu pun ketika belum ada uang yang mengalir, bunga sudah berjalan karena orang kita harus bolak-balik mengirim dan memperbaiki proposal yang ditulis dalam bahasa Inggris.” Indra menyampaikan kekesalannya terhadap apa yang pernah ia alami sewaktu menjabat sebagai Dirjen Dikdasmen. Dalam akhir paparannya, Indra menyampaikan bahwa sebagai modal mahasiswa untuk sukses adalah penguasaan bahasa. Meskipun hebat dalam ilmu, ketika seseorang kesulitan dalam menyampaikannya pada orang lain, yang tampak adalah mahasiswa tersebut tidak kapabel. Demikian pula, pesannya, jadilah mahasiswa yang menjadi problem solver dan positif terhadap perubahan. Tidak kalah pentingnya, berorganisasi dan membangun jaringan pun sangat jelas perannya dalam membentuk karakter seorang pemimpin.

serba-serbi (1)

Mei 30, 2008

Indonesia Sabet Juara Pertama Festival Kebudayaan King Saud University

Festival kebudayaan merupakan salah satu acara rutin King Saud University – Riyadh. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya masing-masing negara, tentunya dari segenap perwakilan mahasiswa yang sedang menimba ilmu di universitas tertua di Arab Saudi. Dengan saling kenal budaya ini maka diharapkan dapat terjalin hubungan yang harmonis antar negara tersebut. PPMI-Riyadh (Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia – Riyadh), organisasi yang mewadahi para mahasiswa Indonesia di KSU, dengan baik memanfaatkan festival tahunan ini sebagai ajang untuk memperkenalkan Indonesia terutama di mata masyarakat Arab secara menyeluruh, karena kebanyakan mereka masih mengenal Indonesia hanya sebagai importir sopir dan pembantu rumah tangga. PPMI-Riyadh benar-benar menunjukkan perannya sebagai motor penggerak bagi keberadaan Indonesia dalam festival yang diselenggarakan pada tanggal 17 hingga 19 Mei 2008 di hall utama universitas. Banyak benda-benda budaya seperti angklung, gamelan, batik, keris, serta pakaian tradisional dari sejumlah daerah di Indonesia dipajang secara menarik. Tampak pula sejumlah pemandangan indah yang menampakkan kekayaan alam Indonesia pun terpampang jelas menarik banyak pengunjung. Koordinator stand Indonesia pada festival kebudayaan ini, Andi Hakim Kusuma, menyampaikan bahwa pengunjung sangat antusias dengan beragamnya budaya di Indonesia. Sebagian mereka pun sangat tertarik dengan alam Indonesia yang begitu indah. Lebih lanjut disampaikan bahwa pameran kebudayaan ini diikuti oleh 16 negara, yaitu Indonesia, Filipina, Benin, Senegal, Guinea, Nepal, Somalia, India, Republik Afrika Tengah, Srilanka, Yaman, Nigeria, Togo, Thailand, Ghana dan Pantai Gading. Yang tampak spesial adalah kehadiran Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Dr. Salim Segaf Al-Jufrie beserta rombongan. Beliau pun merasa sangat puas dengan menonjolnya stand Indonesia dibanding dengan stand lainnya. Setelah menyempatkan waktu untuk berdiskusi dengan para panitia, rombongan pun mengelilingi dan melihat satu-persatu stand perwakilan dari berbagai negara. Dari pengamatan redaksi PENA yang menyempatkan diri berkunjung ke festival tersebut, memang stand Indonesia terlihat sangat menarik dengan berbagai benda budaya yang diperoleh sebagian besar dari kantor KBRI-Riyadh. Tidak heran, akhirnya stand Indonesia pun menyabet juara pertama, dengan hadiah sebesar 4000 Riyal, mengalahkan stand Yaman yang tahun 2007 lalu menempatkan stand Indonesia sebagai runner-up. Wah Selamat atas kerja bagus PPMI-Riyadh!

Artikel Utama (4)

Mei 26, 2008

Menengok Dunia Pendidikan Nangroe Aceh Darussalam

Aceh, propinsi di ujung barat pulau Sumatera kini mulai bangkit setelah mengalami konflik berkepanjangan serta terjangan gelombang tsunami di tahun 2004. Dengan adanya otonomi daerah, pemerintah Aceh kini mulai memanfaatkan kekayaan alam serta pendapatan daerahnya dengan lebih leluasa. Menurut Wakil Gubernur Aceh, Muhammad Nazar, S.Ag, terkait dengan anggaran tahun 2008, mengatakan bahwa pemerintah Aceh masih memfokuskan 30 persen anggaran untuk pembangunan infrastruktur. Perencanaan pembangunan ini pun telah disosialisasikan pada masyarakat Aceh. Tak segan Pemerintah Daerah Aceh turun ke lapangan untuk menyerap aspirasi serta mensinkronkan dengan program yang dirancang secara normatif. Harapannya, hal ini akan dapat sebesar-besarnya mengakomodasi kepentingan publik yang pada gilirannya akan mempercepat pertumbuhan perekonomian daerah. Selebihnya diutamakan untuk bidang pendidikan. Karena, menurut Pria kelahiran 1973 ini, dunia pendidikan Aceh masih jauh terbelakang bila dibandingkan dengan propinsi lain, apalagi setelah pasca konflik dan tsunami.

“Di bidang pendidikan tentu di bidang umum dan dayah (pendidikan agama/pesantren), semua mendapat fasilitas pemerintah. Tahun 2008 pemerintah menganggarkan 1,5 trilyun untuk pendidikan, prioritas kedua setelah ifnrastruktur. Nilai ini menduduki 30% dari porsi APBD.” Demikian disampaikan Nazar di sela-sela acara ramah-tamah yang diselenggarakan KBRI-Riyadh pada 28 Maret 2008.

“Dan untuk pendidikan Dayah, Pemerintah Aceh menganggarkan sejumlah 177 milyar,” imbuhnya. Suatu sinyal yang baik bagi perbaikan kesejahteraan guru-guru pesantren.

Lebih jauh disampaikan bahwa di tahun 2007, Aceh telah membebaskan murid SD hingga SMTP dari SPP. Di tahun ini, direncanakan untuk membebaskan SPP hingga tingkat SLTA. Demikian pula, beasiswa untuk ke jenjang pendidikan tinggi, — S1, S2 dan S3 — akan ditingkatkan.

Dalam kurikulum pendidikan Aceh, dibenarkan untuk memasukkan kurikulum lokal, nilai-nilai agama, akhlak serta sejarah islami. Peraturan bagi seorang guru pun semakin ketat, seperti larangan merokok bagi seorang guru.

Menurut Nazar, akses terhadap pendidikan di Aceh haruslah merata. Dan Aceh mengenai hal ini di atas rata-rata nasional. Sedangkan berikutnya, yang tak kalah penting adalah kualitas. Hal ini perlu keterlibatan guru, wali, organisasi massa, tokoh masyarakat, serta Pemerintah Daerah. Semua perlu terlibat dalam perputaran roda pendidikan.

Wagub Aceh, Muhammad Nazar, S.Ag ketika berkunjung ke KBRI – Riyadh

Pengembangan Diri: Menjadi Cerdas dengan Menulis

Mei 26, 2008

MENJADI CERDAS DENGAN MENULIS

Halimi Zuhdy *

“Menulis akan merangsang pemikiran, jadi saat anda tidak bisa memikirkan sesuatu untuk ditulis, tetaplah mencoba untuk menulis” (Barbara)

Tulisan ini berangkat dari sebuah buku yang menurut saya sangat luar biasa pengolahannya, sistematika penulisannya, ide-ide yang diluapkannya, dan mempunyai karakteristik tersendiri yang membuat pembaca ingin memperaktekkan teori-teori yang ada di dalamnya, penuh dengan ide-ide besar, cara berfikir kreatif dan buku ini mengajarkan kita menjadi orang hebat, tetapi tetap bersabar dengan segala kekurangan. buku itu berjudul Accidental Genius :Revolutionizw Your Thinking Through Private Writing. Karangan Mark Levy, penulis buku best seller Magic for Dummies ia oleh Paul Harris digambarkan sebagai salah satu 100 penyihir yang paling berpengaruh abad ini.
Cerdas kita pahami sebagai proses kreatif untuk menuju pada pemikiran hebat, cerdik, logis, penuh inovasi dan kreatifitas. Orang dianggap cerdas jika ia mampu memecahkan seabrak persoalan dengan penuh kebijaksanaan, atau melihat persoalan secara kritis.
Untuk menjadi cerdas tidaklah semudah membalikkan tangan, karena ia memerlukan beberapa tahapan-tahapan yang harus dilalui, bahkan orang yang sudah melalui tahapan-tahapan yang sulit pun masih belum tentu menjadi cerdas, karena berkaitan proses yang harus ia lalui, Mark Levy dalam bukunya Accidental Genius menawarkan cara menjadi cerdas dengan menulis, ia sangat percaya bahwa orang yang produktif dalam menulis akan menjadikannya cerdas, karena ia merasakan sendiri kemunculan ide-ide kreatifnya, briliannya dan geniusnya di saat ia menuliskan sesuatu bahkan tanpa sengaja. Sebagaimana yang dikatakannya “siapakah saya ini, saya adalah seseorang yang telah menggunakan penulisan untuk membuat perbedaan dalam pekerjaan hidup saya, selama lima belas terakhir, saya telah di berbagai segmen grosir, eceran, dan penerbitan dalam industri buku. Selama itu, saya telah menjual buku dengan nilai lebih dari seperempat miliar dollar, pernah dinominasikan untuk tiga anugerah “Rep of the Year” yang bergengsi, dan telah meluncurkan beberapa proyek yang melibatkan beberapa bintang dari dunia bisnis yang paling dicari. Semua kesuksesan ini diraih, sebagian besar, melalui penulisan saya yang informal dan penuh penggalian”.
Dan masih banyak tokoh-tokoh lain seperti, Bill Gates penemu Microsoft, W.B Yeats, Harun Yahya, Peter Elbow, Pat Belanoff, Tom Peterr. Mereka memanfaatkan dunia tulis, lebih-lebih tulisan pribadi, untuk merangsang munculnya ide-ide cemerlang dan genius, karena dengan menulis bisa mengubah berbagai materi mentah pemikiran seseorang menjadi sesuatu yang bisa digunakan, bahkan menjadikannya luar biasa.
Tulisan pribadi tidak hanya membawa penulisnya menjadi penulis buku-buku terkenal, namun mampu memunculkan pikiran-pikiran yang cemerlang dan mengutuhkan ide-ide yang berserakan di sana-sini. Ada frasa yang cukup menarik yang diciptakan oleh Peter Elbow dan Pat Belanoff, yaitu membuat tulisan pribadi, ia adalah sebuah metode yang cepat dan diperuntukkan untuk bagi-diri-Anda untuk berfikir di atas kertas yang membuat Anda mampu meraih tingkat pemikiran yang sering kali terasa sulit untuk dipertahankan di tengah urusan sehari-hari. Dengan memanfaatkan beberapa rahasia, maka Anda akan merasa senang karena menemukan berbagai ide dan cara yang mungkin Anda miliki, tetapi belum Anda sadari.
Rahasia-rahasia itu adalah;

(1) jangan tunjukkan tulisan pribadi Anda kepada siapa pun

(2) Biarkan diri Anda berfikir buruk dan menulis jelek

(3) Tulislah secepat mungkin dan terus menerus semampu tangan Anda

(4) seranglah sebuah situasi untuk waktu tertentu, dan kemudian lanjutkan kehal-hal yang lain

(5) Ungkapkan berbagai ide Anda yang paling jujur dengan menggunakan “bahasa dapur” dan gunakan logika

(6) Kembangkan berbagai pemikiran Anda di luar lingkup normalnya

(7) Arahkan kembali fokus anda, sesering mungkin.

Dan Anda akan merasakan bahwa kecerdasan itu akan muncul dari menulis, setelah Anda mengikuti berbagai banyak even dan kegiatan-kegiatan; seperti seminar, diskusi, rapat dan lainnya. Ketika Anda duduk mendengarkan, dan tangan Anda mencorat-coret apa yang anda dengar dari pemateri, dan Anda mencatat beberapa poin yang ingin ditanyakan, dipersoalkan, dan didebatkan maka muncullah gagasan-gagasan yang sebelumnya berantakan, menjadi utuh. Bahkan yang belum terpikirkan akan bermuncullan karena ada rangsangan dari gerak tangan Anda.
Maka cobalah dalam banyak kesempatan untuk merangsang ide-ide muncul dengan menuliskan sesuatu. Gerakkan tangan Anda, rangsanglah pikiran anda untuk memunculkan ide-ide cemerlang, dan percepatlah menulis. Meminjam bahasa Mark Levy semakin cepat menulis maka semakin banyak ide yang akan dituliskan, semakin cepat menulis semakin terangsang ide untuk muncul. Dan seperti pernyataannya “seringkali saya ingin menulis, tapi apa yang akan saya tulis saya tidak tahu, tapi setelah saya ambil kertas dan pena muncullah ide-ide itu, bahkan sesuatu yang belum pernah saya pikirkan seketika itu berdesakan muncul.”
Kita sering merasakan munculnya ide tersebut karena ada usaha untuk memainkan peran otak yang punya potensi untuk dipercikkan, diledakkan dan dimunculkan. Kalau otak diberi rangsangan-rangsang untuk dikeluarkan baik dengan munulis atau berbicara ngalor –ngidul maka ia akan muncul entah dengan bentuk apa yang jelas ia kan muncul.
Kita memanfaatkan prinsip bahwa pikiran sebenarnya keluar dari kepala kita sepanjang waktu, seperti saat ia berjalan di sebuah rangkaian yang sempurna, hal ini menjelaskan mengapa sering kali, sebuah pemikiran yang aneh, tiba-tiba akan muncul di kepala kita tanpa alasan yang jelas. Kemungkinannya, kita sedang berada di dekat pikiran orang lain yang sedang meloncat keluar, hanya kita tidak menyadarinya.”. betapa mudah sebenarnya, untuk memunculkan ide-ide cemerlang, jikalau kita memberikan jatah sedikit saja untuk menulis, menulis apa saja, meskipun tidak pernah terlintas apa yang seharusnya kita tulis, karena banyak tokoh-tokoh besar dikarenakan hanya menulis sesuatu yang sebelumnya tidak pernah ada dan tidak pernah terlintas, namun karena keanihan dari tulisan itulah muncul banyak inspirasi-inspirasi.
Di bawah ini saya kutip beberapa latihan yang diberikan Thomas Armstrong—pengembang teori Gardner—ternyata aktivitas menulis bisa dimasukan pada dua kecerdasan yaitu, kecerdasan linguistik (Word Smart) dan kecerdasan intrapribadi (self smart). Kedua kecerdasan tersebut sama-sama menggunakan alat ‘aktivitas menulis’ untuk meningkatkan kedua kecerdasan tersebut. Setidaknya ‘aktivitas menulis’ ikut andil dalam peningkatan kedua kecerdasan itu. Untuk membedah masalah ini saya menggunakan sebagian besar buku karangan Thomas Armstrong yang berjudul 7 Kinds of Smart. Ia adalah pengajar dan peneliti mengenai pendidikan di California.

Latihan Kecerdasan Linguistik (Word Smart)
Duduklah di atas bangku atau meja dengan beberapa lembar kertas dan dua atau tiga pensil terletak di dekat situ. Tutup kedua mata anda dan dengarkanlah arus bawah kata-kata yang mengalir melalui pikiran anda. Amati apakah kata-kata itu muncul dalam bentuk tetesan (kata-kata tunggal), riak lembut (potongan kalimat), aliran deras (arus komentar), atau dengan cara lain. Setelah mendengarkan suara batin selama dua atau tiga menit, ambillah sebatang pensil, masih dengan kedua mata setengah tertutup, mulailah menuliskan secara persis apa yang Anda dengar seandainya Anda mampu mendengar sesuatu. Lakukanlah latihan ini selama kurang lebih lima belas menit.
Latihan tersebut bisa digunakan untuk mencari ilham dalam pembuatan puisi, pidato, cerita, esai, dan yang lainnya, dimana ketika Anda tidak mampu untuk memulainya.
Semakin anda sering berlatih, maka otak anda akan mengalir secara deras dan akan menemukan ide-ide cemerlang,bahkan setiap tangan anda memegang buku dan pena, otak anda akan terangsang untuk memunculkan ide-ide.

Latihan Kecerdasan Intrapribadi (Self Smart)
Berikut ini adalah beberapa saran untuk berpindah ke citra diri yang positif:
1. Jangan mengecewakan diri dengan menjelek-jelekkan diri sendiri
2. Lakukanlah sesuatu yang dapat memompa semangat anda setiap hari
3. Tuliskan 20 pernyataan positif tentang diri anda dan bacalah pernyataan itu secara teratur
4. Bentuklah gambaran mental diri sejati anda
5. Kelilingi diri anda dengan tokoh panutan yang positif
6. Bacalah buku self-help yang memperkuat munculnya rasa diri positif

Cara Membuat Aliran Kata
Bagi penulis, megalirkan kata-kata bukan hal yang aneh, bahkan setiap ia berada di dekat buku tangannya gatal untuk memuntahkan ide-idenya lewat kata-kata tersebut, namun bagi seorang penulis pemula serasa berat kata-kata untuk muncul kepermukaan pikiran apalagi membuat aliran kata-kata secara deras dan merangkainya menjadi kalimat. Ada beberapa saran dari Natalie Goldberg, penulis Writing Down the Bones, tentang bagaimana agar kata-kata bisa mengalir. Hal-hal yang perlu diingat ialah ingatan pertama anda, orang yang anda sayangi, orang yang telah meninggalkan anda, peristiwa paling menakutkan yang pernah anda alami, perasaan paling dekat yang pernah anda alami dengan Tuhan atau alam, seorang guru yang anda kenal, kenangan akan kakek-nenek, dan lain-lain.
Selain itu ada juga cara-cara untuk mengembangkan kecerdasan linguistik—terutama menulis—dengan media bahasa:
1. bergabunglah dengan klub pecinta buku
2. hadirilah konferensi pengarang, ceramah, atau lokakarya tentang mengarang pada perguruan tinggi setempat
3. hadirilah acara peluncuran buku atau acara lain yang menampilkan penulis ternama
4. kunjungi perpustakaan/toko buku secara teratur
5. bacalah sebuah buku setiap minggu dan buatlah perpustakaan pribadi
6. belajarlah menggunakan program pengolah kata
7. buatlah buku harian atau usahakan untuk menulis tentang apa saja yang ada dalam pikiran anda setiap harinya sebanyak 250 kata
Armstrong mengatakan bahwa penjelajahan bahasa dapat menghabiskan waktu yang tak terbatas ketika bereksperimen, memanipulasi, menafsirkan, memproduksi, memperluas atau memodifikasinya dengan berbagai cara sesuai dengan dimensi yang kita pilih. Dalam proses ini, mungkin kita baru tersadar bahwa pikiran kita sendiri telah berkembang, sebab pada dasarnya bahasa merupakan alat berpikir. Dengan menggunakannya secara sadar untuk meningkatkan kecerdasan, kita dapat mengalami keragaman dan kekayaannya dengan cara yang pragmatis, tetapi juga menyenangkan
Jika anda ingin meningkatkan kecerdesan maka menulislah, karena dengannya rotasi otak ini akan terus mengalir deras bahkan tidak berhenti sampai membuat sungai kata-kata menjadi bahtera kalimat.

* Penulis adalah peneliti sastra, kolumnis, penulis puisi, Alumni Fakultas Humaniora Budaya, Jurusan sastra Arab UIN Malang, Mantan Pimpinan Umum Jurnal MAHARDIKA, Pimred majalah AL-FUAD dan kini Ketua Linguistic and literature Malang. Direktur CAS (Central Arabic Study) Malang.

Artikel Utama (3)

Mei 26, 2008

Peluang Integrasi Isu Perubahan Iklim ke dalam Kurikulum Pendidikan Lingkungan
Ali Imron *

Pada pertengahan tahun 2007 sampai dengan awal tahun ini, negara kita tak henti hentinya dihantam oleh bencana alam. Di pulau Jawa, saudara kita banyak mengalami kerugian akibat bencana banjir dan longsor. Di Sumatera dan Kalimantan, terjadi kebakaran hutan dan lahan gambut. Awal tahun ini, terjadi banyak kebakaran di lahan gambut di provinsi Jambi dan Riau, sehingga mengakibatkan jalur transportasi terganggu, masyarakat harus mengeluarkan biaya ekstra untuk berobat karena Infeksi saluran Pernafasan Akut.

Perubahan Iklim
Fenomena banyaknya bencana alam yang terjadi di Indonesia, mulai dari banjir, tanah longsor dan gelombang tinggi yang terjadi di pesisir jawa, sumatera dan sulawesi meyebabkan nelayan tak bisa melaut serta kebakaran hutan di lahan gambut. Faktor penyebab dari bencana alam ini adalah karena tidak bijaknya kita mengeksploitasi sumber daya alam. Perubahan iklim adalah salah satu penyebab dan akibat dari bencana ini. Kebakaran hutan di lahan gambut adalah salah satu penyumbang emisi karbon yang tinggi, hal ini saling berkaitan. Perubahan iklim yang drastis adalah satu faktor penyebab terjadinya kebakaran (selain perilaku manusia yang tidak bijak) dan kebakaran berakibat pada pemanasan global secara umum yang menyebabkan perubahan iklim. Perilaku masyarakat yang kurang bijak dengan mengeksploitasi sumber daya alam antara lain adalah: illegal logging, dan pembukaan lahan untuk pertanian dengan cara di bakar secara tidak terkendali, serta penghilangan daerah-daerah resapan air menjadi lahan bangunan.

SSFFMP memfasilitasi pengimplementasian KTSP
South Sumatra Forest Fire Management Project adalah proyek pengendalian kebakaran hutan hasil kerjasama antara masyarakat Uni Eropa dan Pemerintah Indonesia sejak awal kegiatan telah memfasilitasi kegiatan pendidikan lingkungan di sekolah sekolah yang terdapat di tiga kabupaten prioritas. SSFFMP sendiri memiliki modul untuk pendidikan lingkungan hidup yaitu buku Desa Ilalang yang terdiri dari Pedoman untuk murid dan pedoman untuk guru, ini merupakan kelanjutan dari project sebelumnya yaitu FFPCP.

Fasilitasi yang dilakukan SSFFMP semakin terbuka jalannya dengan adanya kurikulum 2006 atau yang sering disebut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP). Salah satu contoh keberhasilan fasilitasi SSFFMP berkerjasama dengan Forum Komunikasi Pendidikan Lingkungan Hidup Sumatera Selatan dalam implementasi pendidikan lingkungan hidup ke dalam sistem kurikulum 2006 adalah di SDN Trans Bayat Ilir, SDN Bayat Ilir dan SDN Pagar Desa, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin. Ketiga sekolah tersebut telah melakukan proses pembuatan silabus pendidikan lingkungan hidup dengan berbasis sumber daya yang ada di sekitarnya dengan tujuan meningkatkan kompetensi murid dalam pencapaian keterampilan hidup. Seluruh proses identifikasi masalah, metode penyampaian dan penyusunan silabus di fasilitasi oleh SSFFMP dan FKPLH-SS dan dilakukan secara partisipatif oleh guru sekolah dasar.

Pelatihan Penyegaran Pendidikan lingkungan hidup untuk Guru Sekolah Dasar 13 desa Prioritas
Penerapan pendidikan lingkungan di sekolah prioritas perlu terus dimotivasi untuk keberlanjutan implementasinya. Untuk itu telah dilaksanakan pelatihan penyegaran untuk guru guru sekolah dasar dari tiga kabupaten prioritas yaitu kabupaten Musi Banyuasin, Banyuasin, dan Ogan Komering Ilir.Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengenalkan isu baru yaitu tentang perubahan iklim dan pemanasan global, serta memfasilitasi kegiatan aksi lingkungan dalam rangka memperingati hari bumi sedunia. Kegiatan pelatihan penyegaran ini dilaksanakan oleh SSFFMP berkerjasama dengan Forum Komunikasi Pendidikan Lingkungan Hidup – Sumatera Selatan.
Mengenalkan isu baru tentang perubahan iklim dan pemanasan global kepada para peserta pelatihan sekaligus mengenalkan beberapa langkah langkah antifsipatif dalam rangka mengurangi dampak negatifnya. Tujuan dari pelatihan ini juga untuk memperkuat komitmen para guru dalam menerapkan pendidikan lingkungan di sekolahnya. Berkaitan dengan pengenalan isu baru tentang perubahan iklim dan pemanasan global, maka dalam pelatihan ini juga dilakukan penyusunan rencana kegiatan aksi di sekolah sekolah dalam rangka memperingati hari bumi se-dunia dengan berbagai kegiatan. Peserta pelatihan yang berjumlah 22 orang dari 13 desa prioritas, merencanakan kegiatan aksi lingkungan dengan puncak kegiatannya adalah penanaman 150 pohon buah dan pohon kayu selain kegiatan menggambar, mewarnai dan puisi yang bertema lingkungan.
Untuk kabupaten Musi Bayuasin, kegiatan aksi lingkungan akan dipusatkan di SDN Bayat Ilir pada tanggal 26 April 2008, kemudian baru dilakukan di masing masing sekolah. Sedangkan kabupaten Banyuasin dan dan Ogan Komering Ilir di pusatkan di masing masing sekolah dimulai dari tanggal 22 April sampai dengan 27 April 2008.. Penanaman ini tidak terbatas hanya pada lingkungan sekolah saja, tetapi juga lebih luas yaitu lingkungan di desanya. Jumlah total bibit tanaman yang akan di tanam dalam rangka memperingati hari bumi ini adalah berjumlah 3.000 batang pohon buah dan pohon kayu di tiga kabupaten. penting dari kegiatan ini adalah mengajak anak anak dan masyarakat sekitar untuk melakukan penghijauan dalam rangka mengurangi dampak dari perubahan iklim dan pemanasan global, mengurangi emisi gas buang. Dan yang paling penting adalah mengajak mereka melestarikan lingkungan sekitarnya untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
Pengalaman para guru dalam mengimplementasikan buku Desa Ilalang di sekolahnya juga di sharing dalam pelatihan ini, ada beberapa catatan mengenai buku ini, antara lain adalah : materi dalam buku Desa Ilalang kebanyakan hanya menceritakan tentang kehidupan masyarakat di teresterial, sedangkan banyak sekolah yang berada di daerah perairan, gambar ilustrasi pendukung cerita sebaiknya berwarna agar bisa membangun imajinasi anak didik, dan penamaan tokoh sebaiknya sesuai dengan kondisi di Sumatera Selatan. Buku Desa Ilalang di ganti judulnya menjadi buku Pendidikan Lingkungan Hidup(PLH), Perubahan judul di beberapa materi, karena dianggap kurang sesuai dan tepat.
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) tentang perubahan iklim dan pemanasan global telah berhasil disusun selama tiga hari pelatihan oleh masing masing sekolah untuk diterapkan di tahun ajaran 2008-2009. Implementasi dari rencana pelaksanaan pembelajaran ini masing masing sekolah berbeda, ada yang mengintegrasikannya ke dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk kelas VI dan ada yang dimasukkan ke dalam muatan lokal pendidikan lingkungan hidup. Artinya di Sumatera Selatan telah ada 13 sekolah dasar di tiga kabupaten prioritas yaitu Musi Banyuasin, Banyuasin, dan Ogan Komering Ilir yang telah mengintegrasikan isu perubahan iklim dan pemanasan global kedalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan MULOK pendidikan lingkungan hidup.

Bisakah Isu Perubahan Iklim Dimasukkan ke dalam Kurikulum?
Jawabnya adalah Bisa, dengan beberapa syarat. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang pernah diberlakukan di Indonesia, walaupun tidak merata pada tataran pelaksanaannya. Sesungguhnya kurikulum ini sangatlah baik, tetapi yang menjadi masalah adalah tidak adanya sosialisasi ke sekolah sekolah yang terpencil, sehingga ketika kita berdiskusi dengan para pendidik tersebut mereka akan mengatakan tidak tahu bagaimana implementasi dari kurikulum yang baru ini.

Kurikulum ini memberikan kebebasan berekspresi kepada para pendidik untuk mengembangkan kompetensi siswanya sesuai dengan lingkungan dan kultur daerahnya. intinya adalah, kemampuan para guru berkreasi mengoptimalkan sumber daya alam dan manusianya untuk mengembangkan kompetensi para siswanya. Syarat kedua adalah kemauan dan kemampuan sekolah dalam implementasi kurikulum ini serta fasilitasi dari pihak-pihak terkait terutama pemerintah dalam hal ini adalah Dinas Pendidikan dan lembaga swadaya masyarakat yang fokus dengan pengembangan pendidikan lingkungan hidup. Terbukti dengan telah adanya silabus pendidikan lingkungan hidup untuk tiga sekolah dasar di kabupaten Musi Banyuasin yaitu, SDN Trans Bayat Ilir, SDN Bayat Ilir, dan SDN Pagar Desa. Penyusunan silabus ini dilakukan secara partisipatif dan di fasilitasi oleh SSFFMP dan FKPLH-SS. Dukungan dan kerjasama dari masyarakat di sekitar sekolah juga sangat membantu lancarnya proses penyusunan dan implementasinya.

Harapan ke depan adalah dengan dimasukkannya isu perubahan iklim ke dalam kurikulum baik secara integrasi atau dalam muatan lokal akan membentuk sebuah generasi baru dalam artian bahwa pada generasi mendatang anak-anak ini akan membentuk sebuah komunitas besar yang peduli dengan lingkungannya.

Penulis tinggal di Beng Sovath Street, House No.17, Svay Dangkum Commune
Siem Reap – Cambodia

Ilmiah Populer (2)

Mei 26, 2008

Waspadai Jurus-jurus Penipuan melalui Kartu ATM

Agung Budi Prasetijo, ST, MIT *

Security is as strong as the weakest link“, demikian aturan yang terjadi di dunia jaringan komputer. Keamanan itu adalah sekuat bagian yang terlemah, demikian kira-kira terjemah bebas dalam Bahasa Indonesia. Hal ini rupanya juga berlaku untuk kehidupan keseharian kita. Kalau ada jendela terbuka, mengapa harus memilih masuk melalui pintu besi terkunci rapat bila sama-sama tidak terlihat orang lain? Teknologi informasi melibatkan konsumen dan bank dengan berbagai kemudahan dan fleksibilitas, dimana setiap nasabah dapat melakukan transaksi — pengambilan uang, transfer, atau hanya sekedar mengecek kiriman uang — darimana saja, dan tidak terbatas waktu.

Dalam dunia moderen ini, banyak bank menawarkan segudang kemudahan transaksi tanpa nasabah datang ke kantor bank. Dengan adanya kartu ATM (Automatic Teller Machine, Anjungan Tunai Mandiri) pelanggan dapat melakukan transaksi melalui mesin ATM yang tersebar luas terutama di pusat perbelanjaan dan perkantoran. Dengan kartu ATM itu pula nasabah dapat membayar tagihan belanjaan hanya dengan menyodorkan kartu ATM yang dimiliki. lebih dari itu, dunia perbankan pun telah melirik industri telekomunikasi dengan menawari kemudahan transaksi melalui phone-banking dan yang lebih marak lagi adalah Internet-banking. Semua transaksi dapat dilakukan secara elektronik dan kini banyak bank telah melengkapinya dengan token, wujudnya serupa dengan kalkulator kecil, untuk setiap transaksi agar aman dari pencurian.

Demikian pula dengan kartu ATM, setiap transaksi pada mesin ATM pun, pelanggan telah dilengkapi dengan PIN (Personal Identification Number), yang panjangnya biasanya sebanyak 4 digit angka. Dan untuk mengamankan dari percobaan memasukkan PIN dengan 10.000 kemungkinan (0000 hingga 9999), maka pihak bank pun akan memblokir kartu ATM yang telah 3 kali salah dalam pengisian PIN. Cukup amankah? Secara elektronik, dapat dikatakan sistem seperti ini aman. Namun, mengapa sekarang marak orang kehilangan uang “di kartu ATM”-nya? Agnes Karina Pritha Atmani, 30 tahun, dosen LPK Tarakanita, telah kebobolan uang sejumlah 5 juta rupiah bulan april tahun lalu. Ia menjadi korban penipuan di mesin ATM Mandiri di Jalan I Gusti Ngurah Rai – Jakarta. Ia adalah salah satu korban penipuan dari sekian banyak korban (dan terus bertambah) hingga saat ini.

Menurutnya, jam 10 pagi ia mengambil uang di mesin ATM. Namun, kartu yang dimasukkan ke mulut mesin ATM macet, tidak bisa masuk maupun dikeluarkan. Dua orang pria di belakang Agnes pun segera menawarkan bantuan. Seorang pelaku itu berpura-pura menelepon call center Bank Mandiri dan ia dalam pembicaraannya meminta untuk memblokir kartu tersebut.

Dalam benak Agnes, ia pun berencana untuk mengurusnya segera dan cukup tenang karena account telah diblokir. Namun apa yang terjadi? Rekeningnya terkuras habis dalam orde menit setelah kejadian tersebut.

Ternyata si penjahat tidak masuk melalui pintu besi yang terkunci rapat, namun ia memilih jalan yang lebih mudah, yaitu melalui kebodohan dan kecemasan nasabah. Ketika seorang nasabah panik ketika kartu ATM-nya “tertelan”, ia tidak lagi bisa menguasai pikirannya. Dan dalam kekalutan, tentunya tawaran bantuan pun diterima. Akhirnya, secara tidak sadar, ketika ditanya PIN ATM untuk validasi pemblokiran kartu oleh si penjahat, maka dengan mudahnya ia menyampaikan. Penipu dengan mudah memanfaatkan sisi psikologis korban untuk memperoleh PIN ATM korban.

Dari sejumlah kasus yang ada, ternyata penipuan ini hanyalah bermodalkan benang, plastik, selotip, atau kawat untuk mengganjal kartu agar tidak masuk terlalu dalam dan dapat dengan mudah penipu mengambilnya kembali dengan menarik kartu ATM dengan benang atau kawat yang telah dipasang, ataupun dengan pinset. Penipu, cukup dengan “social engineering” saja, berlagak membantu dapat memperoleh PIN dengan mudah.

Komentar gambar: plastik seperti bekas foto sinar-x digunakan, torehan dan lipatan pada plastik film mencegah kartu ATM keluar, seolah-olah kartu tertelan oleh mesin.

Teknik lain, meski tidak ditunggui, penipu hanya menunggu dari kejauhan mesin ATM yang telah “dikerjai”, sembari bersiap menerima telepon “pengaduan pelanggan” melalui nomor palsu yang telah ditempelkan pada mesin ATM. Ketika pelanggan panik karena kartu ATM tersebut termakan, korban secara reflek akan mencoba menghubungi call center untuk mengadukan kasusnya. Tanpa sadar, korban pun telah masuk perangkap ketika ia melihat stiker “call center” palsu.

Tidak berhenti sampai di situ, aksi penipuan pun berani menyebarkan informasi palsu melalui selebaran yang diletakkan di sekitar mesin ATM.

Selebaran ini (lihat gambar) diperoleh seorang satpam di ruang ATM LippoBank Jl. Dr. Sutomo Samarinda, meminta pelanggan untuk mengirimkan data pelanggan agar dapat bertransaksi melalui Internet dengan iming-iming akan mendapatkan uang sebesar Rp. 5 juta rupiah setelah 24 jam setelah melaksanakan sejumlah perintah seperti yang tertera pada selebaran tersebut. Dengan mengatasnamakan bank yang bersangkutan, lengkap dengan logo, begitu meyakinkan dan mampu mengecoh nasabah untuk memberikan informasi perbankan, PIN, atau lainnya, agar penipu dapat melakukan transaksi ilegal tanpa disadari oleh korban. Lagi-lagi ini hanya menggunakan teknik “social engineering”, memanfaatkan kelemahan korban dengan iming-iming yang melenakan.

Selain nasabah yang “berhajat” mengambil uang melalui ATM, ada pula modus penipuan dengan membimbing korban untuk menuju ATM tertentu. Biasanya calon korban menerima SMS bahwa ia memperoleh hadiah, dan harus mentransfer sejumlah uang untuk pajak hadiahnya. Klasik terdengar, namun siapa sangka, aspek psikologis korban akan menuntunnya untuk mengikuti kehendak penipu karena tergiur dengan iming-iming hadiah. Atau, calon korban bisa jadi sedang menjual sesuatu (seperti mobil, rumah, tanah) atau memang calon korban memang memiliki usaha, baik barang maupun jasa. Ini bisa diperoleh dari iklan baris koran maupun internet. Biasanya si penipu akan mengatakan bahwa ia percaya dengan barang yang dijual calon korban, kemudian ia akan memberikan uang muka dengan mentransfer sejumlah uang ke rekening calon korban ini. Ia pun berpura-pura telah mengirimkan sejumlah uang sebagai uang muka dan si penjual ini diminta untuk mengeceknya melalui ATM. Ketika calon korban mengecek dan mengetahui bahwa rekening tidak bertambah, maka si penipu akan mengatakan terjadi kerusakan mesin dan rekening penipu telah terdebet sejumlah uang muka tersebut. Segera untuk meyakinkan calon korban, si penipu menghubungi “call center” palsu dan meminta “conference call” bohongan. Dengan dipandu oleh orang “call center” tersebut, maka segala instruksi seperti mengecek saldo terlebih dahulu, memencet tombol transfer, dan memasukkan sederetan angka yang intinya itu adalah transfer sejumlah uang ke nomor rekening seseorang yang telah dikuasai penipu.

“Karena Bapak kan mau menerima transfer, jadi pencet tombol transfer…” Nah, siapa sangka kalau ungkapan seperti ini tidak masuk akal?

Modus penipuan lain adalah dengan mencetak struk transaksi palsu seakan struk tersebut adalah kertas catatan transaksi yang diperoleh ketika seseorang telah melakukan transaksi pengambilan maupun pentransferan uang melalui mesin ATM. Kertas dan cetakan tulisannya pun serupa.

Kasus ini terjadi pada Toko Emas “Pada Senang”, Mal Depok, di depan BCA KCU Margonda. Minggu, 23 Desember 2007 dua orang pelaku datang dan menyatakan berminat untuk membeli dua buah gelang emas ukuran 99,93 gram dan 35,75 gram. Pelaku melakukan transaksi dengan pemilik toko menggunakan kartu debit BCA dengan total pembelian sebesar Rp. 27.150.000. Meski pelaku memiliki kartu ATM Platinum, namun kartu tersebut gagal untuk bertransaksi di mesin POS (Point of Sales) dengan alasan “swipe card error”.

Selanjutnya, pelaku menawarkan untuk mentransfer pembayaran ke rekening pemilik toko. Dan pemilik toko pun menyetujui. Seorang pelaku kemudian pergi untuk mentransfer tanpa ditemani pemilik toko, sementara seorang lainnya tetap di tempat sembari mengumbar informasi bahwa temannya sebagai anak boss tempatnya bekerja. Setengah jam kemudian pelaku mengaku telah mentransfer dan memberikan struk transaksi transfer. Nomor rekening dan nama serta jumlah uang sesuai dengan perjanjian. Terlihat nyata, dan ini penipuan yang sempurna. Tentu saja si pemilik toko terlambat menyadari bahwa ia telah menjadi korban penipuan setelah ia mengecek melalui ATM pada malam harinya. Dan merupakan bagian kesempurnaan aksinya, menurut penjaga toko, mereka para penipu itu telah beberapa kali datang, dan bertanya-tanya, namun selalu tidak pernah membeli karena jumlah gram yang dirasa tidak sesuai.

Selain modus penipuan “tradisional”, ada pula perangkat elektronik yang dapat meng-clone (menduplikat) informasi kartu ATM. Perhatikan gambar-gambar berikut.

komentar gambar: Siapa sangka kalau mulut mesin ATM telah dipasangi mesin kloning…

Komentar gambar: dan apakah kotak brosur benar-benar nyata?

Sebuah kotak perangkat elektronik diletakkan persis di mulut mesin ATM. Bentuknya pun tidak berbeda. Ketika nasabah memasukkan kartu, maka perangkat elektronik ini akan membaca secara serial seluruh informasi yang ada di pita magnetik kartu ATM nasabah. Dan dengan mudah pula ia akan membuat kartu ATM palsu dengan data persis sama dengan kartu milik korban. PIN diperoleh darimana? Rupanya tempat brosur palsu ini berisi kamera pengintai yang merekan seluruh aktivitas di papan tombol dan monitor mesin ATM. Jadi, dengan bekal kartu ATM hasil kloning serta PIN yang diperoleh dari kamera pengintai, penjahat ini dapat menarik uang banyak korban kapan saja.

Maka waspadalah, untuk pengambilan uang melalui mesin ATM, perhatikan sekeliling. Perhatikan pula mulut mesin ATM, tempat masuk kartu, ada yang mencurigakan atau tidak. Rabalah untuk meyakinkan bahwa tidak ada sesuatu pun yang mengganjal jalan masuk kartu. Jangan pula percaya pada orang yang antri di belakang untuk menawarkan jasa baiknya ketika kartu ATM tiba-tiba macet. Waspadai pula akan nomor telepon call center palsu yang dipasang oleh komplotan penipu di mesin ATM seakan itu adalah nomor telepon resmi call center bank bersangkutan. Agar lebih pasti, perlu diingat, jangan pernah menyebutkan PIN ATM secara benar, dan bila perlu sebutkan secara salah. Dengan menyebutnya secara salah, maka diharapkan kartu tersebut akan kembali ke si pemilik karena tertelah setelah 3 kali percobaan memasukkan PIN. Apabila ada satpam di sekitarnya, maka mintalah bantuan ke satpam. Untuk lebih amannya, gunakan mesin ATM di tempat keramaian, seperti di dalam mall tempat berlalu-lalang pengunjung. Hindari penggunaan mesin ATM yang tidak biasa digunakan, apalagi tanpa ada kamera keamanan (security camera) dan gelap atau kurang terang sinar lampunya.

Akhirnya, ntuk berbagai penawaran yang dirasa menarik atau begitu mudah orang percaya pada sesuatu yang kita jual, serta menyampaikan segera mengirimkan uang muka, maka berhati-hatilah, siapa tahu memang ini adalah awal dari penipuan. Jangan pula percaya pada secarik kertas bukti transaksi. Kebanyakan penipuan memang memanfaatkan kelengahan korban akibat kondisi emosional yang diluar kebiasaan, baik itu panik karena kartu ATM-nya tertelan, atau merasa mendapat peluang yang luar biasa karena penawaran yang menggiurkan.

Sangat disarankan, nasabah sebaiknya menggunakan kartu ATM untuk transaksi orde kecil. Anggap saja kas kecil, untuk keperluan belanja “sehari-hari”. Sedangkan untuk transaksi orde besar, diharapkan menggunakan account lain, sebagai kas besarnya dan sangat ditekankan untuk menggunakan fasilitas internet-banking dengan pengaman khusus berupa token. Dan keamanan token ini lebih dapat dipercaya ketimbang hanya username dan password, karena token akan membangkitkan data yang berbeda-beda untuk tiap-tiap transaksi perbankan. Dengan praktek seperti ini, kita terbiasa hanya membawa kas kecil saja. Manakala terjadi sesuatu, kerugian akan sebatas jumlah rupiah yang ada pada kas kecil tersebut.

* Penulis adalah Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, sekarang sedang mengambil program S3 bidang ilmu komputer di King Saud University – Riyadh

—————————– masukkan di inzet —————————-

Tanggal 5 Maret 2008 Saya, sebut saja Herman, menngiklankan tanah di Bintaro sektor IX untuk di jual melalui POS KOTA. Yang akan menjual adalah Ayah Saya dan beliau tinggal si Sukabumi.
Suatu Pagi, Ayah Saya dihubungi oleh no HP 08128395992, si penelepon mengaku bernama ISMAN dan sudah menyetujui harga tanah yang akan dijual. Dia berkata kalau dia sudah transfer dana sejumlah Rp 8.500.000 (delapan juta lima ratus ribu rupiah) ke rekening Ayah saya, sesuai dengan nomor rekening yang (memang) diberitahukan oleh Ayah Saya kepada ISMAN ini.
Dia menyuruh Ayah Saya ke ATM BCA terdekat untuk melihat apakah dana sudah masuk atau belum, dan meminta agar sesampainya di ATM, Ayah saya segera menelepon dia. Ayah Saya pun menurut saja.
Karena tidak ada dana yang masuk, Ayah saya menelpon yang bersangkutan dan Isman ini menyatakan dia sedang on-line dengan Halo BCA, dan Ayah saya disuruh langsung berbicara dengan karyawan BCA. Si penelepon (mengaku dari Halo BCA dengan menyebutkan NIP nya) menuntun Ayah saya untuk memencet tombol-tombol di ATM. Karena Ayah saya belum terlalu paham dengan teknologi, beliau menurut saja. Sampai akhirnya ternyata transaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
1. Pengisian pulsa ke no HP 08128839171 sebesar Rp 1.000.000,-
2. Transfer ke rekening BCA no rek 2731568245 an SARAH SAFRIANI Rp 34.998.919
3. Tranfer ke rekening BCA no rek 0952415296 an Yose Hadi Hartoyo Rp 34.998.919
4. Transfer ke Bank Permata no rek 4001314098 an Robby Andrianto Rp 9.988.717
5. Transfer ke BCA no rek 8770224862 an DIAN WIDYANI Rp 4.995.818
Total kerugian adalah sebesar Rp 85 juta-an. Komplotan maling ini telah menunggu di ATM BCA Matraman dan langsung menguras habis rekening dengan tujuan transfer di atas.
Ayah saya terlambat sadar, dan baru melaporkan ke Halo BCA 1 jam setelah kejadian, dan uang sudah habis dikuras.
Ibu Saya kemudian menelepon sang penipu dan malah dia dan malah dengan sombongnya berkata “Iya, saya memang menipu kamu, terus mau apa?” terdengar suara tertawa puas dan terbahak-bahak dan si penipu malah menyatakan “Kamu sekarang dekat dengan apotik? Saya sarankan kamu pergi ke apotik dan beli baygon, terus minum itu baygon dan saya jamin penyakit kamu langsung sembuh…”
Pengecekan di google dengan menggunakan no HP 08128395992 ternyata sudah pernah juga nomor HP ini digunakan untuk melakukan kejahatan dengan cara yang sama, mau membeli tanah dan telah melakukan tranfer sejumlah uang dengan menggunakan nama Gunawan.

————————-