Archive for the ‘[8] Serba-serbi’ Category

Serba-serbi (3)

Juni 9, 2008

Tingkatkan Keahlian, Pekerja Toyota/Lexus belajar Merakit Komputer

Meskipun mereka telah bekerja dengan gaji yang lumayan tinggi di Arab Saudi ini, para TKI di Toyota/Lexus masih menyempatkan diri mengembangkan ilmunya. Pada setiap akhir pekan, sekitar 26 orang pekerja Toyota/Lexus di kota Riyadh, mengikuti Pelatihan Komputer yang berlokasi di Taman Pendidikan Al Quran (TPA) Indonesia Ummul Hamam Timur.

Menurut Atin, koordinator kegiatan, kegiatan pelatihan tersebut dirancang oleh para TKI yang merasa perlu meningkatkan kemampuan mereka di bidang komputer. Meningkatnya kemampuan di bidang tersebut diharapkan akan menambah ilmu dan keterampilan serta diharapkan juga menunjang peningkatan kualitas kerja mereka.

Pelatihan yang diberikan oleh Imron Rosyadi, seorang mahasiswa S2 Teknik Elektro King Saud University, itu meliputi pelatihan instalasi perangkat keras (hardware) komputer, instalasi sistem operasi dan perangkat lunak (software), hingga menggunakan perangkat lunak perkantoran. Pelatihan direncanakan berjalan selama 4 bulan.

Diharapkan, pelatihan semacam ini juga akan semakin banyak diselenggarakan kepada para TKI di Arab Saudi ini untuk meningkatkan kemampuan mereka. Informasi tentang pelatihan ini bisa menghubungi saudara Atin (HP 0502720520)

100_2734.JPG

Serba-serbi (4)

Mei 30, 2008

Drs. Hartono Sukimin, pelaksana lapangan UT wilayah Arab Saudi, beserta perangkatnya, Nur Misni, super sibuk menyiapkan acara ujian semester bagi mahasiswa UT. Rapat pun digelar dan ruang sekolah pun harus disiapkan. Ya, ujian kali ini berbeda dengan sistem ujian sebelumnya. Peraturan yang lebih ketat diberlakukan bagi mahasiswa peserta ujian. Alhasil, di bulan Mei 2008 ini ujian dapat serentak dilakukan dengan sukses di lima daerah di Arab Saudi pada tanggal 9 dan 16 Mei. Kali ini peserta ujian UT tercatat sejumlah 105 mahasiswa; Riyadh 32, Mekkah 8, Jeddah 11, Madinah 21, Khobar 18 dan Hail 11, dan Abu Dhabi – UAE 4 mahasiswa. Baginya, kesuksesan dalam pelaksanaan ujian ini merupakan karunia tersediri, karena hal ini merupakan tanggung jawab yang harus diemban demi terjaganya kualitas program Universitas Terbuka.

Menyinggung tentang jumlah mahasiswa yang dalam waktu dekat ini lulus, Guru IPA Sekolah Indonesia Riyadh ini pun menyampaikan bahwa ada 6 calon sarjana yang dalam waktu dekat ini selesai studinya, 3 dari Madinah, 1 Jeddah, serta 2 dari Riyadh, dengan program studi manajemen serta ilmu pemerintahan.

Komentar foto: Pengurus dan sebagian mahasiswa UT yang mengikuti briefing sebelum pelaksanaan ujian, berfoto untuk Buletin PENA di Sekolah Indonesia Riyadh.

Komentar foto: Suasana pelaksanaan ujian semester mahasiswa UT.

Serba-serbi (2)

Mei 30, 2008

Malam Keakraban Ala Peserta Kursus Bahasa Indonesia.

Masih ingat orang-orang Arab peserta kursus bahasa Indonesia di Sekolah Indonesia Riyadh? Ya, mereka pada tanggal 3 April 2008 menyelenggarakan malam keakraban di halaman Sekolah Indonesia Riyadh. Malam keakraban ini dimulai dari lepas shalat Isya. Ada lebih dari sepuluh siswa peserta kursus beramah-tamah dengan sejumlah guru di halaman Sekolah Indonesia Riyadh, perwakilan dari Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI-Riyadh, serta tiga orang mahasiswa King Saud University. Hidangan untuk obrolan santai pun tersedia, dari makanan khas Arab, korma, dan “turkish sweets” serta tidak tertinggal minuman teh dan kopi Arab. Abdul Aziz, pun telah sibuk sedari awal menyiapkan sebagian makanan yang harus dikeluarkan untuk teman minum. Sesekali forum mengomentari tayangan video yang menggambarkan indahnya alam Indonesia. “Saya pernah ke Jakarta…” atau sesekali “Saya pernah ke Bogor…” Demikian siswa kursus pun mengenang bagaimana indahnya alam Indonesia. Di mata mereka, Indonesia bukanlah negeri miskin dengan banyak TKW dan sopir, melainkan Indonesia adalah negeri indah, dengan keramahan khas masyarakat Indonesia, yang membuat hati setiap orang asing yang mengunjungi Indonesia rindu untuk kembali. Sekitar pukul sebelas malam pun acara makan malam dimulai. Hidangan khas Indonesia kini mengambil peran dan menarik perhatian orang Arab.
“Nah, yang ini pasangannya empek-empek”, Demikian disampaikan pakar empek-empek khas Palembang, Idrus Anang. Mereka pun orang arab mencicipi lezatnya menu Palembang serta sate kambing dan sate ayam yang tak kalah serunya dalam mengundang selera. “Wah asyik, di sana makan, di sini makan,” kata Abdul Latif, mahasiswa King Saud yang datang selepas pengajian bersama, tidak jauh dari lokasi sekolah. Iya, hati-hati lho… di sini banyak undangan yang potensial menggemukkan badan dengan cepat.

serba-serbi (1)

Mei 30, 2008

Indonesia Sabet Juara Pertama Festival Kebudayaan King Saud University

Festival kebudayaan merupakan salah satu acara rutin King Saud University – Riyadh. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya masing-masing negara, tentunya dari segenap perwakilan mahasiswa yang sedang menimba ilmu di universitas tertua di Arab Saudi. Dengan saling kenal budaya ini maka diharapkan dapat terjalin hubungan yang harmonis antar negara tersebut. PPMI-Riyadh (Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia – Riyadh), organisasi yang mewadahi para mahasiswa Indonesia di KSU, dengan baik memanfaatkan festival tahunan ini sebagai ajang untuk memperkenalkan Indonesia terutama di mata masyarakat Arab secara menyeluruh, karena kebanyakan mereka masih mengenal Indonesia hanya sebagai importir sopir dan pembantu rumah tangga. PPMI-Riyadh benar-benar menunjukkan perannya sebagai motor penggerak bagi keberadaan Indonesia dalam festival yang diselenggarakan pada tanggal 17 hingga 19 Mei 2008 di hall utama universitas. Banyak benda-benda budaya seperti angklung, gamelan, batik, keris, serta pakaian tradisional dari sejumlah daerah di Indonesia dipajang secara menarik. Tampak pula sejumlah pemandangan indah yang menampakkan kekayaan alam Indonesia pun terpampang jelas menarik banyak pengunjung. Koordinator stand Indonesia pada festival kebudayaan ini, Andi Hakim Kusuma, menyampaikan bahwa pengunjung sangat antusias dengan beragamnya budaya di Indonesia. Sebagian mereka pun sangat tertarik dengan alam Indonesia yang begitu indah. Lebih lanjut disampaikan bahwa pameran kebudayaan ini diikuti oleh 16 negara, yaitu Indonesia, Filipina, Benin, Senegal, Guinea, Nepal, Somalia, India, Republik Afrika Tengah, Srilanka, Yaman, Nigeria, Togo, Thailand, Ghana dan Pantai Gading. Yang tampak spesial adalah kehadiran Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Dr. Salim Segaf Al-Jufrie beserta rombongan. Beliau pun merasa sangat puas dengan menonjolnya stand Indonesia dibanding dengan stand lainnya. Setelah menyempatkan waktu untuk berdiskusi dengan para panitia, rombongan pun mengelilingi dan melihat satu-persatu stand perwakilan dari berbagai negara. Dari pengamatan redaksi PENA yang menyempatkan diri berkunjung ke festival tersebut, memang stand Indonesia terlihat sangat menarik dengan berbagai benda budaya yang diperoleh sebagian besar dari kantor KBRI-Riyadh. Tidak heran, akhirnya stand Indonesia pun menyabet juara pertama, dengan hadiah sebesar 4000 Riyal, mengalahkan stand Yaman yang tahun 2007 lalu menempatkan stand Indonesia sebagai runner-up. Wah Selamat atas kerja bagus PPMI-Riyadh!